Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

PRINSIP PRINSIP DALAM PENELITIAN SEJARAH LISAN


Penelitian sejarah lisan adalah penelitian yang dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara untuk mendapatkan data dalam penelitian yang tidak didapatkan dengan sumber lain. Penelitian sejarah lisan dilakukan apabila sumber tertulis maupun sumber benda yang tersedia sangat minim. Hal ini dikarenakan mungkin tidak banyak penulis yang membahas tentang suatu topik yang hendak diteliti, atau bisa jadi ketersediaan sumber yang minim dikarenakan sumber yang tersedia telah rusak, hangus, hilang atau lenyap karena persitiwa atau bencana tertentu.
Berikut merupakan beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam penelitian sejarah lisan, yaitu:

1. SUMBER BERITA DARI PELAKU SEJARAH

Pelaku sejarah merupakan tokoh yang secara langsung mengalami suatu peristiwa yang terjadi namun perlu diingat bahwa keterangan para pelaku kadang bersifat subyektif karena keterangan tersebut benar menurut pelaku sendiri. Oleh sebab itu dalam melakukan penelitian sejarah lisan dalam hal ini penulis harus membandingkan dengan sumber lain untuk melakukan interpretasi. Selain bersifat subyektif, penelitian sejarah lisan juga memiliki kelemahan yaitu kemungkinan terbatasnya daya ingat narasumber yang diwawancarai. Hal ini dikarenakan rentang waktu saat ini dengan terjadinya peristiwa sangat jauh/lama,oleh sebab itu narasumber kesulitan untuk mengungkapkan peristiwa secara detail.

2. SUMBER BERITA DARI SAKSI SEJARAH

Saksi sejarah merupakan orang yang pernah melihat atau menyaksikan terjadinya suatu peristiwa dan bukan pelaku sejarah. Artinya, saksi bisa saja menyaksikan langsung suatu peristiwa sejarah atau hanya mendengar peristiwa tersebut. Meskipun demikian peneliti sejarah tidak dapat mengabaikan sumber yang berasal dari saksi tersebut. Bisa jadi data yang disajikan oleh narasumber yang berasal dari saksi tersebut merupakan informasi yang berharga.
3. TEMPAT PERISTIWA SEJARAH

Untuk menentukan tempat atau lokasi peristiwa yang terjadi pada masa lampau diperlukan penafsiran-penafsiran yang matang, misalnya menentukan lokasi rapat raksasa di lapangan Ikada pada masa awal kemerdekaan. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal maka peneliti harus melakukan interpretasi dengan cara membandingkan lokasi pada zaman dulu dengan lokasi pada masa kini.

4. LATAR BELAKANG MUNCULNYA PERISTIWA SEJARAH

Latar belakang terjadinya suatu peristiwa menjadi penentu utama munculnya suatu peristiwa sejarah. Tanpa adanya latar belakang tidak mungkin terjadi peristiwa sejarah. Misalnya, ketika situasi pada perang dunia II telah dimenangkan oleh Sekutu dengan dijatuhkannya bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki menyebabkan bangsa Indonesia mengalami vacuum of Power. Peristiwa inilah yang melatarbelakangi keinginan untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada bulan Agustus 1945.

5. PENGARUH DAN AKIBAT DARI PERISTIWA SEJARAH

Suatu peristiwa sejarah akan memberikan pengaruh dan akibat yang sangat besar dalam kehidupan masyarakat jika peristiwa itu memang dicita-citakan oleh masyarakat yang bersangkutan, misalnya Proklamasi kemerdekaan Indonesia dan peristiwa jatuh bangunnnya kabinet di Indonesia. []

Post a Comment for "PRINSIP PRINSIP DALAM PENELITIAN SEJARAH LISAN"