PENGERTIAN SUMBER SEJARAH MENURUT PARA AHLI
catatan: Artikel ini saya tulis sekitar tahun 2008, ketika saya masih kuliah di jurusan sejarah Universitas Negeri Semarang. Mohon maaf jika yang saya tulis mungkin ada kekeliruan, atau jika ada tulisan yang kurang relevan dengan kondisi saat ini. terimakasih.
Pada pembahasan yang berkaitan dengan ilmu sejarah, blog ini telah menukilkan beberapa devinisi tentang pengetian sejarah menurut para ahli. Dalam perkembangannnya, sejarah juga memiliki tahapan dalam penelitian sejarah. Salah satu tahapan yang penting dalam penelitian sejarah adalah mengumpulkan sumber sejarah atau yang dikenal dengan istilah tahap heuristik. Tahapan ini sangatlah penting, sebab tahap ini merupakan kunci apakah penelitian sejarah dapat diteruskan atau tidak. Apabila peneliti tidak mendapatkan sumber yang sesuai dengan topik yang ia pilih, maka dapat dipastikan penelitian tersebut terhenti. Atau dapat juga mengganti topik sesuai dengan ketersediaan sumber sejarahnya. Mengenai hal ini, saya rekomendasikan anda membaca artikel saya sebelumnya, yaitu tentang CARA MEMILIH TOPIK PENELITIAN SEJARAH.
Sebagaimana diketahui, sejarah merupakan peristiwa yang terjadi pada masa lampau. Peristiwa tersebut meninggalkan jejak (trace) berupa peninggalan-peninggalan sejarah yang dapat digunakan oleh seorang peneliti sejarah untuk merekonstruksi kembali peristiwa sejarah tersebut. Jejak-jejak tersebut terekam dalam berbagai bentuk, yaitu berbentuk tulisan, benda, maupun berbentuk lisan.
Sumber sejarah yang berbentuk tulisan antara lain dokumen, prasasti, surat, manuskrip, dll. Sedangkan yang berbentuk benda antara lain candi, artefak, gedung, bangunan, kapak genggam, kapak perimbas dll. Adapun yang berbentuk lisan adalah segala sesuatu yang masih berupa ingatan dalam kepala seorang pelaku sejarah atau seorang yang sezaman dengan peristiwa sejarah tersebut.
Sumber sejarah merupakan hal yang penting dalam tahapan penelitian sejarah. Hal ini dikarenakan sumber sejarah adalah bahan utama dalam penelitian. Tanpa sumber sejarah, penelitian akan terasa hambar. Bahkan keberadaan sumber sejarah mutlak dan wajib diperlukan. Untuk menguraikan tentang pengertian sumber sejarah, ada baiknya menyimak tentang pengertian sumber sejarah yang diungkapkan oleh para ahli berikut:
R. Moh Ali
sumber sejarah adalah segala sesuatu yang berwujud dan tidak berwujud, serta berguna bagi penelitian sejarah Indonesia sejak zaman purba sampai dengan sekarang.
Penjelasan: yang dimaksud dengan berwujud menurut Moh Ali adalah sumber-sumber yang berupa tulisan, maupun yang berbentuk benda. Sedangkan yang tidak berwujud adalah sumber sejarah yang berbentuk lisan.
Sidi Gazalba
sumber sejarah adalah warisan yang berbentuk lisan, tertulis, dan visual
Penjelasan: warisan tertulis adalah sumber sejarah yang diperoleh dari tulisan-tulisan yang terdapat dalam dokumen, surat-surat, laporan-laporan, prasasti dll. Sedangkan warisan dalam bentuk visual misalnya adalah rekaman video yang menggambarkan tentang suatu peristiwa sejarah. Misalnya video tentang pendudukan Jepang di Indonesia, video tentang perang dunia I dan II, rekaman tentang pidato kenegaraan dll.
Mohammad yamin
sumber sejara adalah kumpulan benda kebudayaan untuk membuktikan sejarah
Penjelasan: kumpulan benda kebudayaan adalah sumber sumber yang berasal dari benda kuno/purbakala. Benda-benda tersebut memiliki nilai sejarah dan dapat digunakan untuk merekonstruksi sejarah pada masa lampau. Dengan mengamati benda-benda dan kemudian meneliti benda-benda tersebut dengan ilmu bantu lainnya, akan diperoleh suatu data yang dapat berfungsi sebagai data penunjang penel
KESIMPULAN
Sumber sejarah adalah warisan kebudayaan berbentuk lisan, tulisan maupun benda yang digunakan untuk memperoleh kebenaran, baik yang terdapat di Indonesia maupun di luar Indonesia sejak pra aksara sampai dengan masa sekarang.
Demikian pembahasan tentang pengertian sumber sejarah menurut para ahli, semoga bermanfaat. Baca juga artikel selanjutnya tentang sifat-sifat sumber sejarah. []
Post a Comment for "PENGERTIAN SUMBER SEJARAH MENURUT PARA AHLI"