Nasib Buruk Pieter Both setelah menjajah nusantara
Pendahuluan
Pieter Both adalah gubernur Jenderal Pertama VOC di nusantara. Ia lahir di Amersfoort, tahun 1568 - dan meninggal di Mauritius, Pada saat ia menginjak usia 47 tahun, yaitu pada tahun 1615 ia menjadi wakil VOC pertama di Hindia (nusantara). Dapat dikatakan dialah Gubernur-Jenderal pertama Hindia Belanda di nusantara. Ia memegang kendali VOC antara tahun 1610 – hingga 1614.
Pieter Both dikenal sebagai peletak dasar kolonialisme di Indonesia. Yaitu dengan kebijakannya berupa pengelolaan kongsi dagang VOC. Ia pulalah yang melakukan negosiasi agar VOC dapat berkantor di Maluku.
Sebagaimana diketahui, VOC adalah kongsi dagang milik Belanda. VOC didirikan 1602 yang bertujuan untuk membawa kepentingan kerajaan Belanda melakukan monopoli perdagangan rempah rempah di nusantara.
Maluku dipilih sebagai kantor pertama, dikarenakan wilayahnya yang kaya akan rempah rempah. barulah pada masa gubenur Jenderal Jan Pieterzoon Coen, kantor VOC berpindah dari Maluku ke Batavia (Jakarta sekarang).
KARIER PIETER BOTH
Karier Pieter Both dimulai di Negerinya sendiri, Belanda. Setelah penugasannya berakhir sebagai perwira laut utama Hindia Belanda (1599-1601) berakhir, Pieter Both ditunjuk sebagai 'penguasa tertinggi' VOC pada November 1609.
Ia mengemban tugas utama untuk menciptakan monopoli perdagangan antar pulau di Hindia Belanda supaya hanya berdagang dengan Kerajaan Belanda,
Hal ini dalam rangka menjamin agar hindia tidak melakukan kontak dengan negara lain, terutama Inggris. Pieter Both memulai pekerjaan tersebut dengan mendirikan pos perdagangan di Banten dan Jakarta (1610).
Pieter Both memegang jabatan sebagai Gubernur Jenderal VOC di Hindia Belanda dimulai pada 19 Desember 1610 hingga 6 November 1614.
Prestasi yang diraihnya adalah berhasil mengadakan perjanjian perdagangan dengan beberapa pulau, terutama Pulau Maluku. Selain itu ia berhasil menaklukan Pulau Timor dan mengusir Spanyol dari Pulau Tidore. Praktis setelah Spanyol dan Portugis menyingkir, hanya ada penguasa tunggal di hindia sebagai pelaku monopoli, yaitu Belanda.
Berakhirnya Jabatan
Nasib buruk menghampirinya pada masa jabatannya berakhir. Setelah digantikan oleh Gubernur Jenderal Gerard Reynst, Pieter Both kembali ke Belanda. Ia kembali dengan 4 kapal, namun malangnya dia tenggelam di perairan Mauritius bersama 2 kapalnya.
Pieter tetap dikenang sebagai seorang yang berjasa bagi VOC, tetapi tidak bagi penduduk Nusantara. []
Post a Comment for "Nasib Buruk Pieter Both setelah menjajah nusantara"